Inheritance Laws of Different Religions : Political Analysis of Islamic Law In indonesia
Keywords:
Keywords : Inheritance, Laws, Different Religion, Political Analysis, IslamAbstract
Abstract: The situation of the condition of differences in the religion of heirs and experts becomes a problem in itself when implementing inheritance law for Muslim communities. The book of fiqh and the Compilation of Islamic Law (KHI) as a reference for Muslims in Indonesia explain that religious differences are a barrier to inherit each other. How is the politics of Islamic law in Indonesia to address this problem in a pluralist society? As Bagir Manan said, the politics of Islamic law is the formulation, implementation and renewal of law, so Islamic inheritance law is still implemented as stipulated in the Marriage Law, the Law on Religious Courts and also the Compilation of Islamic Law, where heirs and heirs of different religions do not inherit each other, it's just that to overcome the differences in religion of heirs and heirs, Islamic law reform is carried out through the development of the concept of mandatory wills produced by Ibn Hazm. The politics of Islamic law on inheritance law of different religions is implemented through the legal sources of jurisprudence. The decisions of the Religious Court and the Supreme Court of the Republic of Indonesia grant inheritance to heirs of different religions through mandatory wills, not through inheritance law.
Abstrak: Situasi kondisi perbedaan agama ahli waris dan ahli menjadi masalah tersendiri ketika menerapkan hukum warisan bagi masyarakat muslim. Kitab fiqh dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai acuan bagi umat Islam di Indonesia menjelaskan bahwa perbedaan agama merupakan penghalang untuk saling mewarisi. Bagaimana politik hukum Islam di Indonesia untuk mengatasi masalah ini dalam masyarakat yang pluralis? Seperti yang dikatakan Bagir Manan, politik hukum Islam adalah perumusan, implementasi dan pembaharuan hukum, sehingga hukum warisan Islam tetap diterapkan sebagaimana diatur dalam UU Perkawinan, Undang-Undang tentang Pengadilan Agama dan juga Kompilasi Hukum Islam, di mana ahli waris dan ahli waris yang berbeda agama tidak saling mewarisi, hanya saja untuk mengatasi perbedaan agama ahli waris dan ahli waris, Reformasi hukum Islam dilakukan melalui pengembangan konsep wasiat wajib yang dihasilkan oleh Ibnu Hazm. Politik hukum Islam tentang hukum warisan agama yang berbeda diimplementasikan melalui sumber-sumber hukum yurisprudensi. Putusan Pengadilan Agama dan Mahkamah Agung Republik Indonesia memberikan warisan kepada ahli waris yang berbeda agama melalui wasiat wajib, bukan melalui hukum warisan.
Kata Kunci : Warisan, Hukum, Agama Berbeda, Analisis Politik, Islam
References
Abu al-Fida’ Ismail bin Umar bin Kasir, Tafsir Alqur’an al-Azim, Berut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1419 H, Juz II.
Muhammad bin Ismail Abu ‘Abdullah al-Bukhari, Al-Jami’ al-Musnad as-shahih al-Muhktasar min Umur Rasulillahi Saw wa Sunani wa Ayyamihi, t,t: Dar at-Tawq an-Najah, 1422 H, Juz VIII.
Samsul Hadi, Pembatasan Wasiat Sebagai Bentuk Keadilan Hukum Islam dalam Jurnal Al-Ihwal, Vol. 9 Nomor 2 Desember 2016.
Muslim bin Hujjaj Abu al-Hasan al-Qusyayri an-Naisaburi, Al-Musnad as-Shahih al-Mukhtasar bi Naql al-Adli an al-Adli ila Rasulillah Saw, Berut: Dar Ihya at-Turas al-Arabi, t.tp, Juz III.
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, 2010, Juz X.
Bagir Manan, “Pembaruan UUD 1945” di dalam Jurnal Megister Hukum Volume 2 Nomor 1 Tahun 2000
Bagir Manan ”Politik Hukum Otonomi Sepanjang Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Daera” dalam Martin Hutabarat, et.al., (Ed.), Hukum dan Politik Indonesia; Tujuan Analitis Dekrit Presiden dan Otonomi Daerah, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Maimun, “Pembagian Hak Waris terhadap Ahli Waris Beda Agama Melalui Wasiat Wajibah dalam Perspektif Hukum Kewarisan Islam”, dalam Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Asas Vol.9 No.1 Tahun 2017.
Muhammad bin Ahmad bin Abi Sahal Syamsul A’immati as-Syarkhasi, al Mabsut, Berut: Dar al-Ma’rifah, 1993, Juz X.
Wahbah az-Zuhayli, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, 2010, Juz X.
Abdul Wahhab Khallaf, ‘Ilmu Ushulil Fiqh (Al-Qahirah: Dar al-Qalam, 1978), h. 143.
Abu al-Abbas Syihabuddin Ahmad bin Idris bin Abdurrahman al-Maliki al-Qurafi, az-Zahirah, Berut: Dar al-Gharbi al-Islami, 1994, Juz XIII.
Abu Abdullah Muhammad bin Idris as-Syafii bin Ababas bin Usman bin Syafi’ bin Abdul Muthalib bin Manaf, al-Umm, Berut: Dar al-Ma’rifah, 1990, Juz IV.
Abu Muhammad Muwaffiquddin Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Hanbali, al-Mughni li Ibni Qudamah, al-Qahirah: Maktabah al-Qahirah, 1968, Juz VI.
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Berut: Dar al-Fikr, 1983, Juz III.
Taqiyuddin Abu al Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin Abdussalam bin Abdullah bin Abil Qasim bin Muhammad Ibnu Taimiyyah al-Hanbali ad-Dimasqi, al-Fatawa al-Kubra li Ibni Taimiyyah, Berut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1987, Juz V.
Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Said bin Hazm, al-Muhalla bi al-Asar, Berut: Dar al-Fikr, 1999, Juz VIII.
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 1985.
H.F.A. Vollmar, Pengantar Studi Hukum Perdata, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.
Moh. Ariq Fauzan dan Dewa Gde Rudy, “Hak Waris Anak yang Berbeda Agama dengan Pewaris Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam” dalam Jurnal Acta Comitas Jurnal Hukum Kenotariatan Vol. 06 No. 01 April 2021.
Laksana Arum Nugraheni, Dinamika Hukum Waris Adat dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal; Pewaris terhadap Anak Perempuan dalam Jurnal Untidar Vol 5 No. 1 Tahun 2021.
H.P. Panggabean dan Richard Sinaga, Hukum Adat Dalihan na Tolu tentang hak Waris, Jakarta: Dian Utama dan Kerabat, 2007.
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
M. Syafi’ie, “Hak Non-Muslim terhadap Harta Warisan: Hukum Waris Islam, KHI, dan CLD-KHI di Indonesia”, dalam Jurnal al-Mawarid, Vol. XI, No.2 Sept-Jan 2011.
Imamatus Shalehah, “Waris Beda Agama ; AnalisisPutusan Perkara Beda Agama dalam Putusan MA 16/Kag/2018., dalam Jurnal al-Manhaj; Journal of Indonesian Islamic Family Law No. 2 Edisi 1, Tahun 2020, h. 43.
Yanti dan Mulyadi,”Pembagian Harta Warisan terhadap Ahli Waris Beda Agama Serta Akibat Hukumnya”, di dalam Jurnal Diponegoro Law Journal, Vol 5 Edisi 3 Tahun 2016.